GEMAR BERINFAQ

Infaq berasal dari akar kata Nafaqa (Nun, Fa’, dan Qaf), yang mempunyai arti keluar. Dari akar kata inilah muncul istilah Nifaq-Munafiq, yang mempunyai arti orang yang keluar dari ajaran Islam. faq berasal dari akar kata Nafaqa (Nun, Fa’, dan Qaf), yang mempunyai arti keluar. Dari akar kata inilah muncul istilah Nifaq-Munafiq, yang mempunyai arti orang yang keluar dari ajaran Islam.

Infaq juga bisa diartikan mengeluarkan sesuatu ( harta ) untuk suatu kepentingan yang baik, maupun kepentingan yang buruk. Ini sesuai dengan firman Alloh yang menyebutkan bahwa orang-orang kafirpun meng “infaq” kan harta mereka untuk menghalangi jalan Alloh,  Allah Subhanahu Wa Ta’ala  berfirman :   
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untukmenghalangi (orang) dari jalan Alloh. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (QS Al-Anfal: 36)

Sedangkan Infaq secara istilah adalah Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu kepentingan yang diperintahkan oleh Alloh Subhanahu wa ta‘ala, seperti menginfaqkan har ta untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Infaq sering digunakan oleh Al-Qur’an dan Hadits untuk beberapa hal, diantaranya :

  1. Untuk menunjukkan harta yang wajib dikeluarkan, yaitu zakat. Infaq dalam pengertian ini berarti zakat wajib.

    2. Untuk menunjukkan harta yang wajib dikeluarkan selain zakat, seperti kewajiban seorang suami memberikan nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Kata infaq disini berubah menjadi nafkah atau nafaqah.

    3. Untuk menunjukkan harta yang dianjurkan untuk dikeluarkan, tetapi tidak sampai derajat wajib, seperti memberi uang untuk fakir miskin, menyumbang untuk pembangunan masjid atau menolong orang yang terkena musibah. Mengeluarkan harta untuk keperluan-keperluan di atas disebut juga dengan infaq.

Seruan Berinfaq

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Alloh) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqoroh: 254)

Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir
Rahimahullah  berkata,

”Alloh Ta’ala memerintahkan hambahamba-Nya untuk menginfaqkan rizki yang telah Alloh karuniakan wkepada mereka di jalan-Nya yaitu jalan kebaikan, supaya mereka menyimpan pahala perbuatan tersebut di sisi Rabb mereka, Raja mereka (Alloh), dan supaya mereka bersegera untuk melakukan hal itu (infaq) di kehidupan dunia ini, sebelum datang suatu hari, yaitu hari Kiamat.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/671)

Janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala Untuk Yang
Berinfaq :

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Syaiton menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan ke miskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allohlmenjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Alloh Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengatahui.” (QS AlBaqoroh: 268)

Dalam menafsirkan ayat yang mulia ini, Ibnu Abbas R,a berkata,


“Dua hal dari Alloh, dua hal dari setan. ‘Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan’. Setan itu berkata, ‘Jangan kamu infakkan hartamu, peganglah untukmu sendiri karena kamu membutuhkannya’. “Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)”.(Dan dua hal dari Alloh adalah), “Alloh menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya”, yakni atas maksiat yang kamu kerjakan, “dan karunia” berupa rizki.” (Tafsir Ath-Thobari, 5/571)

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya :
“…dan barang apa saja yang kamu nafkahkan , Maka Alloh akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”(QS.Saba’:39)

Al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah  menjelaskan,

“Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Alloh kepadamu dan apa yang diperbolehkanNya, niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran , sebagai mana yang disebutkan dalam hadits ..” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/523)

Tidak Akan Berkurang Harta
Karena Infaq
Sedekah tidaklah mengurangi harta.

Nabi bersabda  yang artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR Muslim no. 2558) Makna hadits tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf AnNawawi  ada dua penafsiran:

1. Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.

2. Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang , namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Alloh dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/141)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin Rahimahullah  menerangkan hadits di atas dengan mengatakan, “Nabi tidaklah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya semata. Beliau  bersabda, “Sedekah tidaklah mungkin mengurangi harta”. Kalau dilihat dari sisi jumlah, harta tersebut mungkin saja berkurang. Namun kalau kita lihat dari hakekat dan keberkahannya  ustru malah bertambah. Boleh jadi kita bersedekah ndengan 10 riyal, lalu Alloh beri ganti dengan 100 riyal. Sebagaimana Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya”. Alloh akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia. Alloh pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat. Alloh Ta’ala berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dido’akan Setiap Hari Oleh
Malaikat

Dari Abu Huroiroh Ra , ia berkata, ‘Nabi Saw bersabda, yang artinya :

“Tidaklah seorang hamba berada pada suatu hari melainkan akan turun dua malaikat yang salah satunya mengucapkan (doa), “Ya, Alloh berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan”, dan malaikat yang lain mengucapkan (doa), “Ya, Alloh berilah pada orang yang bakhil/kikir kebinasaan (pada hartanya).” (HR. AlBukhari no.1374,danMuslim no.1010)

Berkah Bagi Orang Dermawan

Dari Abu Huroirohzdari Nabi Saw beliau bersabda,

“Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: ‘Siramilah kebun si fulan’ lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata dikebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: ‘Wahai hamba Alloh, siapa namamu? ‘ Ia menjawab: ‘Fulan.’ Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: ‘Hai hamba Alloh, kenapa kau tanya namaku? ‘ ia menjawab: ‘Aku mende-ngar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: ‘Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ‘ ia menjawab: ‘Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori
Share