Shiddiq (kejujuran) adalah menyelaraskan antara yang tampak dan yang tersembunyi, yang diperlihatkan di hadapan manusia atau pun yang disembunyikan dari mereka, dengan tidak melakukan kedustaan antara hati, perkataan, dan perbuatan seseorang. Seseorang bisa disebut jujur jika batinnya sesuai dengan lahirnya; perbuatan yang dia lakukan sesuai dengan apa yang terbersit dalam hatinya.
Kejujuran adalah akhlak yang sangat mulia. Karakter jujur ini tidak akan melekat kecuali pada diri orang-orang yang memiliki hati yang lurus. Oleh karena itu, Allohkmemerintahkan hamba-Nya agar selalu mendekat dan membersamai orang-orang yang jujur setelah memerintahkan untuk bertakwa. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Alloh dan bersamalah kamu dengan orangorang yang shiddiq.” (At-Taubah: 119)
Keutamaan Sifat Shiddiq
Pertama, Mendapatkan Ampunan dan Pahala yang Besar
Dalam Al-Qur’an Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memuji orang yang shiddiq, baik dari kaum Mukminin maupun Mukminah. Bahkan Allohkmenjanjikan kepada mereka mendapatkan ampunan dan pahala yang besar. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang shiddiq, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara ke hormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Alloh, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(Al-Ahzab: 35)
Kedua, Menempati derajat yang tinggi di sisi Alloh Subhanahu Wa Ta’ala kelak di akhirat
Yaitu dengan disandingkannya orangorang yang shidiq langsung setelah para nabi dalam mendapatkan kenikmatan dan karunia dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kemudian mereka akan disatukan bersama dan orang-orang yang mati syahid, serta para sholihin. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan barang siapa yang mentaati Alloh dan Rosul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaikbaiknya.”(An-Nisa:69)
Ketiga, Akan Mendapatkan Kesyahidan
Menjadi orang yang mati dalam keadaan syahid adalah cita-cita setiap Mukmin yang sempurna keimanannya. Keutamaan orang yang mati dalam keadaan syahid di medan pertempuran sangat banyak dan sangat besar. Namun, tidak mudah untuk meraihnya, karena syarat untuk berhijad sangatlah banyak dan tidak sembarangan. Akan tetapi, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tetap memberikan keutamaan jihad untuk orang-orang yang menginginkan mati dalam keadaan syahid, jika orang tersebut memiliki niat yang ikhlas dan jujur dari hatinya. Rosulullohn bersabda yang artinya : “Barang siapa yang meminta kepada Alloh untuk dimatikan dalam keadaan syahid dengan jujur, maka Alloh akan menjadikannya berkedudukan seperti orang-orang yang mati syahid walaupun dia mati di atas kasurnya.” (HR. Muslim)
Shiddiq Merupakan Sifat Para Nabi
Seluruh Nabi dan Rosul memiliki sifat ini. Diantaranya yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah adalah:
Pertama, Nabiyulloh Ibrahim
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memujinya karena memiliki sifat ini: “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab (AlQur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.” (Maryam: 41)
Kedua, Nabiyulloh Idris
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala juga memujinya dalam AlQur’an karena memiliki sifat shiddiq. Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telahmengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam:56-57)
Ketiga: Nabiyulloh Yusuf
Beliau membuktikan kebenaran keimanannya kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dengan menolak ajakan Zulaikha untuk berbuat zina, meskipun disertai dengan ancaman. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Raja berkata (kepada wanitawanita itu): “Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?”Mereka berkata: Maha Sempurna Alloh, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya. Berkata isteri Al-Aziz: “Sekarang jelaslah kebenaranitu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar.” (Yusuf: 51)
Keempat, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam
Shidiq juga merupakan salah satu sifat utama Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang sangat menonjol sehingga masyhurlah dari beliau julukan Al-Amin (yang dipercaya), Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu mengatakan yang artinya : “Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mengatakan kepada kami –sedangkan beliau adalah orang yang jujur dan dipercaya-.” (HR. AlBukhori dan Muslim)
Kiat menggapai derajat Shiddiq
Shiddiq merupakan akhlak mulia yang bisa diraih dengan berbagai cara yang telah dijelaskan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan Rosul-Nya. Diantaranya adalah:
1. Teguh dan tegar terhadap apa yang diyakininya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mencontohkan dalam AlQur’an, orang-orang yang shidiq terhadap apa yang mereka janjikan (bai’atkan) kepada Alloh: “Di antara orang-orang Mukmin itu ada orangorang yang menepati (membenarkan) apa yang telah mereka janjikan kepada Alloh; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya).” (Al-Ahzab: 23)
2. Tidak ragu untuk berjihad dengan harta dan jiwa.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”(Al-Hujurat: 15)
3. Memiliki keimanan yang benar dengan segala konsekuensinya.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Alloh, hari kemudian, malaikatmalaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orangorang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (AlBaqoroh: 177)
4. Memiliki komitmen yang kuat terhadap Islam.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “ barang siapa yang berpegang teguh dengan agama Alloh, maka sungguh dia telah mendapatkan hidayah menuju jalan yang lurus…”(Ali Imron: 101)
5. Selalu Menghadirkan Pengawasan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di Dalam Hati.
Keimanan seseorang bahwa Alloh Subhanahu Wa Ta’ala selalu bersamanya, mendengar dan melihatnya akan mendorongnya untuk senantiasa takut kepadaNya dan berlaku shidiq baik dalam perkataan, perbuatan, maupun kesesuaian lahir dan batinnya. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qof: 18) Alloh subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman yang artinya, “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Alloh) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).”(Al-Infithor: 10-11)
6. Mengetahui Ancaman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala untuk Para Pendusta dan Azab-Nya bagi Para Perekayasa Dusta.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Alloh, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?” (Az-Zumar: 60)
Kantor Yayasan Islam Nashirussunnah :