KEMURNIAN ISLAM

Islam yang murni adalah Islam yang seperti Alloh Subhanahu Wa Ta’ala turunkan kepada Rosul-Nya, tanpa ada perubahan hasil ikut campur tangan-tangan atau buah pikiran makhluk-Nya.

Kemurnian Islam menuntut 3 hal: (1) Kemurnian Sumber, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah (hadis) yang shohih, tidak menambahkan sumber-sumber lainnya. (2) Kemurnian pemahaman dan metode pemahaman, yaitu mengikuti pemahaman salafus soleh dan metode pemahaman mereka. (3) Meninggalkan semua karangan karangan manusia, baik pada aqidah atau amal ibadat yang tidak terkandung di dalam Al-Qur’an dan Hadis, baik langsung atau tidak langsung.

FIRQOTUNNAJIYAH
Dalam hadis-hadis tersebut telah dijelaskan sifat-sifat global dari golongan tersebut di antaranya:
“Sesungguhnya Bani Isroil telah berpecahbelah menjadi 72 kelompok keagamaan, dan umatku akan berpecah-belah menjadi 73 kelompok keagamaan. Seluruhnya berada di api neraka, kecuali satu kelompok. Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Siapakah satu kelompok ini wahai Rosululloh?’, maka beliau menjawab: ‘Mereka yang mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku.” (HR.Tirmidzi,Hakim danalLalika’i)

Yang dimaksud dengan kalimat “ini” adalah mereka yang mengikuti ajaranajaranku dan para sahabatku dalam memahami dan melaksanakan Islam (dengan kata lain mengikuti Sunnah).

AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah nama dari firqotunnajiyah (golongan selamat). Karena itu arti nama Ahlus Sunnah wal Jama’ah pun sama dengan definisi firqotunnajiyah, yaitu mereka yang mengikuti jejak dan ajaran-ajaran Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam serta para sahabatnya dalam Memahami Islam dan menerapkannya.

Mereka juga sangat berpegang pada manhaj para imam dari tiga generasi setelah Rosululloh n yang mana ilmu dan pengarahan-pengarahan mereka sebagai generasi terbaik dalam sejarah dunia, sangat dibutuhkan dalam meniti jejak Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya.

Dari sini dapat difahami bawah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah seluruh kaum muslimin dan bukanlah suatu organisasi tertentu.

KELOMPOK – KELOMPOK YANG MENYIMPANG DARI AJARAN ISLAM

  1. Syi’ah
    Syiah pada mulanya merupakan kata bahasa yang berarti pengikut danpendukung setia seseorang. Merekapada asalnya adalah para pengikut dan pendukungAliz. Sedangkan orangorang yang meyakini Ali sebagai Tuhan, atau Ali akan kembali di akhir zaman, atau Ali bersifat ma’sum dikenal sebagai kelompok sabaiyyah.
    Akan tetapi bersamaan dengan berlalunya waktu, justru keyakinan Sabaiyyah inilah yang menjadi prinsipprinsip dan keyakinan Syi’ah. Bahkan,di zaman ini prinsip-prinsip dan keyakinan Syi’ah telah bertambah kesesatnya sampai-sampai menjadi agama baru yang bukan lagi Islam.
  2. Khawarij
    Khowarij pada intinya berkeyakinan bahwa semua dosa besar dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Mereka dengan sangat mudah mengkafirkan orang-orang (secara langsung personalnya) yang mereka anggap murtad tanpa melihat syaratsyarat dan halangan-halangannya. Karena semua itu, mereka terkenal lebih sering memerangi ummat Islam sendiri dibanding memerangi orang orang kafir.

Sikap guluw (melampaui batas-batas syari’ah) inilah yang telah menjadikan faham khowarij menjadi faham yang sangat ekstrim, tanpa rahmah.

  1. Jaringan Islam Liberal ( JIL )
    Jaringan Islam Liberal (JIL) adalah
    kelompok yang mengaku Islam, tetapi mereka penyembah akal orang-orang kafir Menggunakan tafsir tanpa bentuk, di mana tafsir ini tidak mempunyai standar tertentu, murni hanya sebagai perwujudan hawa nafsu belaka. Ke mana saja hawa nafsu mengarah, ke sanalah tafsir tersebut mengarah. Pakar-pakar mereka berkiblat kepada Yahudi dan Nasroni, serta berguru kepada tokoh-tokoh kedua umat tersebut.
  2. Inkarus Sunnah
    Golongan menyimpang yang menolak hadis sebagai sumber Islam, walaupun dalam sholat, puasa dan ibadah-ibadah lainnya mereka terpaksa melirik kepada hadis juga.
  3. Ajaran Pendaku Ilmu Ghaib
    Paranormal, dukun-dukun sihir, dukun-dukun pengaku mengetahui ilmu ghoib, para master hypnotis yang kesemuanya merupakan penyesatpenyesat manusia dari jalan Alloh .Subhanahu Wa Ta’ala
  4. Kaum Sekuler
    Mereka adalah orang-orang yang menetapkan bahwa kehidupan dunia dan manusia tidak boleh dicampuri oleh hukum Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka hanya menyembah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di batin saja, itupun kalau benar, sedangkansemua kehidupan mereka, merekalah Tuhannya , bukan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Merekalah pelopor, pelaku dan pengawal tidak diterapkannya hukum-hukum Islam di kehidupan bermasyarakat.

PELANGGARAN – PELANGGARAN BESAR

  1. Sihir dan Perdukunan
    Perdukunan adalah pengakuan seseorang bisa mengetahui hal-hal yang ghoib serta praktek-praktek ritualnya, seperti mengetahui tempat barang yang hilang atau dicuri dengan cara ghoib, bisa meramal nasib seseorang, mengetahui kejadian yang akan terjadi, dan hal-hal lain yang sering diklaim sebagai “kemampuan supranatural”.

Sedangkan arti sihir adalah ikatan talitemali, jampi-jampi, perkataan yang dilontarkan secara lisan maupun tulisan, atau melakukan sesuatu yang dapat mempengaruhi badan, hati atau akal orang yang terkena sihir tanpa berinteraksi langsung dengannya. Sihir ini memiliki hakikat, di antaranya ada yang dapat menyihir seseorang hingga tak dapat mencampuri isterinya atau memisahkan pasangan suami isteri, atau membuat salah satu pihak membenci yang lainnya, atau membuat kedua belah pihak saling mencintai, membuat seseorang sakit atau bahkan mati.

Termasuk kategori sihir adalah santet, pelet, ilmu kekebalan tubuh, gendam (mantra atau guna-guna), terawangan, susuk dan lain sebagainya. Termasuk dalam kategori perdukunan adalah khodam ghoib, mencari wangsit, ramalan bintang, ramalan garis tangan dan pengobatan dengan cara-cara yang aneh seperti menulis mantera di telur, memindahkan penyakit dari manusia ke hewan, pengobatan jarak jauh, memberi jimat-jimat, membaca jampi jampi yang bukan dari ayat-ayat AlQur’an atau dengan ayat-ayat AlQur’an yang dicampuri jampi-jampi asing. Dewasa ini mereka biasa disebut sebagai orang pintar, paranormal, supranatural, ahli hikmah, dan lain sebagainya. Para dukun dan tukang sihir adalah orang-orang kafir karena “mereka mengaku mengetahui perkara-perkara yang ghoib.”

Dukun dan tukang sihir tidak bisa melakukan prakteknya kecuali dengan bantuan jin atau setan. Mereka akan dibantu oleh jin setelah mereka mem-persembahkan suatu bentuk peribadatan atau melakukan suatu kekufuran, seperti membaca mantramantra kufur, menyembelih hewan per-sembahan, meletakkan Al-Qur’an di tempat yang najis dan sebagainya. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir) mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (Al-Baqoroh: 102)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan:
“Barang siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal,lalu ia membenarkannya,maka ia berarti telah kufur pada Al-Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad: 9532 dishahihkan oleh ImamAl-Albani didalam Shahihut Targhib Wat Tarhib:3047)

  1. Kepercayaan Terhadap Kekuatan Ghaib Pada Benda
    Mempercayai adanya kesaktian mandraguna pada benda-benda yang keramat seperti meyakini adanya keramat pada keris, batu akik, pohon tertentu, kuburan wali A dan lain-lain. Hal ini merupakan kesyirikan karena meyakini selain Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memiliki kemampuan untuk memberikan manfaat ata umu dhorot.
  2. Meninggalkan Perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala
    Pelanggaran-pelanggaran lain yang banyak terjadi pada kebanyakan masyarakat adalah meninggalkan Sholat, puasa, zakat dan ajaran-ajaran Islamlainnya yang fundamental.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori
Share