Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memuliakan ummat ini dan memberikan karunia kepadanya dengan mendatangkan musim-musim yangpenuhdengankebaikan,pahalayang berlipat di dalamnya, yang mampu menyentuh hati serta mendorong manusia bondong menyongsongnya untuk melakukan amal yang sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu, orang yang hatinya hidup dalam menyongsong panggilan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan memiliki semangat yang tinggi, akan berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan keridhoan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan mendekatkan diri kepada-Nya; dan ini merupakan bekal yang amat mulia. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “(yaitu) di hari harta dan anak anak laki-laki tidak berguna,kecuali orang-orang yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih.”(Asy-Syuaro:88-89) Apabila kita diberi kesempatan bertemu dengan bulan Romadhon, maka jangan sampai kita sia-siakan kesempatan ini. Syaikh SholihAl-Fauzan,beliau pernah berkata: “Sesungguhnya orang yang menjumpai bulan Romadhon, dan kemudian Alloh Subhanahu Wa Ta’ala mengokohkannya dengan (dia bisa) mengambil manfaat dengan bulan Romadhon tersebut, maka sungguh (berarti) Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan kenikmatan kepadanya dengansuatunikmatyangagung(yangsangat besar), yang mana tidak ada sesuatu apapun yang bisa menandinginya.” (Majalis Romadhon,hal.11) PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN Seiring dengan akan tibanya bulan suci Romadhon yang penuh berkah, maka perlu untuk kita berbekal untuk menyambut bulan tersebut agar maksimal dalam menjalankannya. Diantara persiapan yang musti kita lakukan adalah: 1.BERTAUBAT DAN BERISTIGHFAR KEPADA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA Iman yang selalu naik dan turun, perjalanan hidup yang banyak godaan serta ujian pasti akan membuat kita pernah terpeleset sehingga terkotori oleh dosa, dan kotoran itu perlu dibersihkan. Maka taubat dan istighfar adalah pembersihnya. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Robbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orangorangyangbertakwa.”(AliImron:133) Sebaik-baik amalan yang dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Romadhon adalah memperbanyak istighfar. Sebab dosa akan menghalangi seseorang dari taufiq Alloh k dalam melaksanakan ketaatan. Tidaklah hati seorang hamba selalu beristighfar melainkaniaakandisucikan.Jikaialemah, maka akan dikuatkan, jika ia sakit, maka akan disembuhkan, jika ia galau, maka akan diberi ketenangan. Dan Istighfar merupakan benteng pengaman yang tersisa untuk kita. 2.MEMPERBANYAK DO’A Berdo’a agar kita dipertemukan dengan bulan Romadhon, meminta pertolongan kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala agar mampu menjalankan berbagai ibadah selama Romadhon. Para Salafus shalih selalu merindukan kedatangan Romadhon. Untaian doa selalu terucap dari lisan-lisan mereka agar diberi kesempatan menemui Romadhon tiba. Ma’la Bin Fadhal berkata, “Dulu Sahabat Rosululloh ﷺ berdoa kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala sejak enam bulan sebelum masuk Ramadhan agar Alloh Subhanahu Wa Ta’ala sampaikan Umur mereka kebulan yang penuh berkah itu. Kemudian selama enam bulan sejak Romadhon berlalu, mereka berdoa agar Alloh Subhanahu Wa Ta’ala terima semua amal ibadah mereka di bulan itu. Di antara doa mereka ialah: “Ya Alloh pertemukan diriku dengan bulan Romadhon, selamatkan Romadhon untukku, dan terimalah seluruh amalku di bulan Romadhon.”(LathaifAl-Maarifhlm.158) 3.MEPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN SYA’BAN Aisyah Radhiallahu’anha mengatakan, “Terkadang Rosululloh ﷺ puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus,hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi ﷺ berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika dibulan Sya’ban.”(HR.Muslim) Aisyah Radhiallahu’anha juga berkata, “Belum pernah Nabi ﷺ berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”(HR.Al-BukhoridanMuslim) Hikmahnya juga adalah dalam rangka persiapan puasa sebulan penuh pada bulan Romadhon, yaitu bulan setelah Sya’ban. Mempersiapkan diri sudah terbiasa puasa sebulan sebelumnya. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata: “PuasabulanSya’bandalamrangkapersiapan puasa bulan Romadhon.” (Fatawa Jawab wa Sualno.92748) 4.BERSEGERA MENUNAIKAN QODHO’ PUASA RAMADHAN Qodho’ Romadhon hendaknya dilakukan dengan segera tanpa menunda-nunda berdasarkan firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang memerintahkan untuk bersegera dalam melakukan kebaikan, “Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.”(Al-Mu’minun:61) Namun,terkadang hal ini menjadi sulit Bagi orang yang sakit dalam jangka waktu yang lama, ibu yang menyusui dan selainnya. Maka, Qodho’ Romadhon boleh ditunda, tidak mesti dilakukan bulan Romadhon yaitu di bulan Syawal. Qodho’ Romadhon boleh dilakukan di bulan Dzulhijah sampai bulan Sya’ban, asalkan sebelum masuk Romadhon berikutnya. Di antara pendukung hal ini adalah ‘Aisyah Radhiallahu’anha pernah menunda qodho’ puasanya sampai bulan Sya’ban. Aisyah radhiallahu’anha mengatakan, “Saya pernah mempunyai hutang puasa Romadhon, dan saya tidak mampu mengqodhonya hingga bulan sya’ban tiba.”(HR.Muslim) 5.MEMPELAJARI HUKUM – HUKUM AGAMA SEPUTAR RAMADHAN Sebelum memasuki bulan Romadhon, ada persiapan ilmu yang harus kita miliki. ‘Umarbin’Abdul’Aziz Rahimahillah berkata, “Barang siapa beribadah kepada Alloh tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang diperbuat lebih banyak daripada kebaikan yang diraih.” (Majmu’AlFatawa,2:382) Jad ibiar ibadah puasa kita tidak sia-sia, landasilah puasa tersebut dengan ilmu. Juga amalan yang bisa diterima hanyalah dari orang yang bertakwa. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya Alloh hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.” (Al-Maidah:27) Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata, “Tafsiran yang paling bagus mengenai ayat ini bahwasanya amalan yang diterima hanyalah dari orang yang bertakwa. Yang disebut bertakwa adalah bila beramal karena mengharap wajah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ . Tentu saja ini perlu didasari dengan ilmu.” [Miftah Daris Sa’adah,1:299] 6.BERSIHKAN HATI DARI PERMUSUHAN Hal yang lumrah dalam berinteraksi dengan orang lain, terjadi sedikit kesalah fahaman dan gesekan, bahkan sampai meningkat tensinya menjadi sebuah pertengkaran. Sebagai agama yang sesuai dengan fitrah,Islam menilai wajar kondisi itu. Tapi kemudian dengan tegas memberikan batasan agar pertengkaran itu tidak berkembang menjadi permusuhan. Rosululloh ﷺ bersabda : “Tidak dihalalkan bagi seorang muslim untuk membiarkan saudaranya lebih dari tiga malam. Jika berjumpa, yang ini memalingkan muka, dan yang itu memalingkan muka, dan sebaik-baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR. AlBukhori dan Muslim)